Denim As A Lifestyle and As Men’s Wardrobe Essentials
BNiB - Sudah bukan rahasia lagi kalau denim adalah salah satu fabric terfavorit bagi semua orang terutama di dalam wardrobe pria, kenapa? tentunya karena denim adalah bahan yang sangat flexible, fashionable, kuat, tahan lama, nyaman dan very easy to work with! Denim adalah komponen yang sangat penting di dalam dunia fashion dan juga in our daily life! Denim telah menjadi pakaian pokok yang di kenakan semua orang. It has been a popular style choice for decades, dan menjadi salah satu trend yang tidak pernah fall out of style. Denim memilik ability untuk beradaptasi dari era lama sampai era baru, dan karena denim memilki fleksibilitas yang sangat tinggi, bisa di pastikan bahwa hampir semua orang dari kalangan muda sampai tua, paling tidak punya dua atau tiga item berbau denim di daily wardrobe mereka. Denim sering terlihat di pakai untuk hampir semua aktifitas, mulai dari kerja, pergi jalan-jalan outdoor, hang out ke mall sampai datang ke acara persemian. Walaupun denim sangat lekat dengan gaya kasual, tetapi terutama untuk di era millennial sekarang ini, denim sudah di jadikan item yang bisa di gabungkan kedalam segala gaya, seperti semi-formal dan formal.
Warna dan shades denim bisa di kategorikan ke dalam warna netral, setara dengan warna hitam dan putih, karena itu denim sangat gampang untuk di gabungkan dengan item dan warna apa saja. Dengan permainan percampuran warna yang benar, kamu bisa mengubah suatu gaya dari item denim kasual kamu mejadi gaya yang lebih rapih dam formal. Penasaran dari mana awalnya denim ditemukan? Sebelum Mister membahas lebih dalam tentang styling tips dan produk-produk terbaiknya, Mister akan mengulas sedikit tentang sejarah di temukanya bahan denim dan bagaimana style dan trend ini berkembang dari tahun ke tahunya!
The word “Jeans” datang dari bahan yang di bikin di Eropa, dan nama tersebut di angkat dari nama pelaut yang berasal dari Genoa, Italy, karena saat itu mereka mengenakan baju dengan bahan yang terbuat dari denim. Levi Stauss, adalah seorang pedagang keliling dari Bavaria yang sedang berpindah haluan ke Amerika Utara. Pada sekitar tahun 1958, ia menemukan potensial besar untuk berdagang dan mendapatkan pendapatan lebih di daerah California, pada saat itu sekelompok penambang meminta Levi untuk memberikan mereka celana dengan bahan yang praktis, dan tahan lama. Dari situ, dengan bantuan penjahit, Levi membuat celana kerja yang bahan utamanya terbuat dari canvas yang flexible.
Di tahun 1860an Levi mulai membuat celana yang terbuat dari heavyweight denim, dan karena celana tersebut di warnai dengan warna indigo, maka terbentuklah nama ” Blue Jeans“. karena celana jeans di anggap sangat kuat, flexible, multi fungsi, tahan lama dan affordable, Levi Jeans menjadi sangat populer di kalangan pekerja-pekerja seperti penggali, penambang, penebang, peternak, petani dan orang-orang yang berkerja di pabrik. Di sebabkan karena tingginya permintaan untuk produk tersebut, dua tahun setelah produk ini go public di society, banyak perusahaan besar seperti The H.D, Lee Mercantile Company and The Western Garment Company ingin ikut berperan dalam market dan penjualanya. Dan sampai sekarang nama Levi Strauss masih sangat besar untuk produk denimnya.
Pada tahun 1930an cowboys sering memakai produk jeans di layar kaca, dan itu adalah salah satu faktor terbesar yang membuat denim meledak di society, karena semua orang tau seberapa banyak impact dari influence trend dan gaya fashion di layar kaca untuk kehidupan kita sehari-hari, dan di karenakan hal ini, permintaan produk denim sangat meroket. Di tahun 1950an, denim jeans menjadi makin populer, terutama di kalangan anak-anak muda, dan denim menjadi simbol dari “the teenage rebellion” di banyak acara tv dan film layar lebar. Karena influence “Denim Rebellion” sangat besar di jaman itu, banyak sekolah yang melarang murid-muridnya mengenakan jeans ke sekolah.
di tahun 1960 – 1970an, denim mulai di buat dengan berbagai macam gaya yang sedang naik daun pada tahun itu, seperti jeans dengan embroidery, painted jeans, psychedelic jeans, dan banyak lagi. Denim jeans menjadi bagian besar dalam fashion dan kultur. Pada tahun 1980an, Denim yang tadinya lekat dengan image hard-workwear untuk pekerja seperti penambang dan orang-orang pabrik, semakin lama semakin memperluas radarnya. Brand-brand luxury dan high fashion seperti GUCCI mulai untuk memakai bahan denim di dalam koleksinya, dari situ image denim jeans berubah dari hard-workwear menjadi high fashion, dan dengan keluarnya product-poduct GUCCI , nama denim makin meroket dan populer. Gaya jeans pun di buat makin bervariasi, seperti skinny jeans, flares, acid washed dan little denim jacket. Denim benar-benar menggemparkan dunia fashion pada jaman itu.
Nama denim yang marak menjadi sedikit turun di tahun 1990an, yang di karenakan oleh anak-anak muda pada jaman itu merasa bahwa denim adalah bahan yang sangat lekat dengan jaman orang tuanya, dan mereka melabelkanya sebagai trend yang tua dan ketinggalan jaman. Pada saat itu tidak ada anak muda yang ingin terlihat sama dengan gaya yang di kenakan orang tuanya, maka dari itu mereka lebih memilih memakai cargo pants, khakis dan sportwear brands. In contrary dari tahun sebelumnya, di tahun 2000 denim kembali in trend, Jeans were back in fashion! Designer seperti Chanel,Dior,Chloe dan Versace masih melihat potensi besar dari denim dan mulai mencampurkan bahan denim dengan koleksi summer 1999nya. Dari situ Denim mulai membooming kembali, dan demand untuk bahan denim di fashion kembali meningkat. Dari situ sampai sekarang trend denim tidak pernah turun, bahkan banyak brand seperti Diesel,Rock & Republic, 7 For All Mankind, True Religion, Nudie, Paige Premium dan J brand membuat denim line di koleksi tetapnya, bukan hanya itu, banyak juga brand-brand yang di ciptakan purely untuk denim. So it’s safe to say that, Denim won’t be going anywhere anytime soon!
jaman sekarang banyak designer yang masih terobsesi dengan membuat percobaan untuk menciptakan trend denim terbaru, seperti menambahkan full sequens di bahan denim atau membuat denim dengan gaya straight cut, mereka berlomba-lomba untuk menemukan denim dengan ciri khasnya sendiri, memperlihatkan seberapa besar influens denim di dunia fashion sekarang ini. Gaya denim untuk wardrobe pria juga makin bervariasi dengan gaya jeans pria terbaru, seperti contohnya skinny Fit Jeans, Slim Fit Jeans,S traigh Fit Jeans, Tapered Fit Jeans, Boot Cut Fit Jeans dan Relaxed Fit Jeans. In term of our lifestyle, denim adalah hal yang secara tidak sengaja sudah menjadi mandatory, terutama di wardrobe fashion pria. Denim is casual and formal at the same time, dan bagi pria yang sebagian besar memilih gaya yang simple dan easy-going, denim menjadi pilihan terbaik yang setia menemani untuk segala aktifitas.
Jaman dulu, kalau dengar kata-kata denim pasti yang pertama kali keluar di kepala kita adalah celana jeans, tetapi thanks to today’s creativity , jeans dan denim tidak di pakai untuk bahan celana jeans saja, barang barang seperti sepatu, topi, tas, kemeja, jaket dan dompet mulai memeriahkan trendnya dengan bahan denim.
sumber : https://jurnal.maskoolin.com
Post a Comment