10 Jajanan Khas Bandung dari jajanan pasar menjadi jajanan yang Lagi Hits

1. Surabi 

Kalau membicarakan kuliner khas Bandung, tentunya Anda akan langsung teringat Surabi. Sekarang ini surabi tidak hanya dijual polos atau dengan taburan oncom saja, melainkan sudah tersedia berbagai rasa yang unik seperti Surabi Tuna, Surabi Daging Sapi, Surabi Telur, hingga Burger Surabi. Itu baru yang rasa ‘asin’ saja. Untuk yang rasa manis, ada banyak pilihan juga seperti Surabi Keju, Surabi Toblerone, Surabi Kacang Cokelat, dan masih banyak lagi. 

Walaupun aneka rasa ‘tradisional’ seperti Surabi Tabur Gula Merah dan Surabi Kinca masih memiliki banyak peminat. Dari segi rasa, Surabi memang sangat enak. Selain itu, Surabi cukup mengenyangkan, sehingga bisa menjadi alternatif sarapan atau makan malam. Dan, hebatnya lagi, harga surabi termasuk sangat terjangkau. Kalau surabi polos biasa yang dijual di emperan mungkin hanya seharga Rp 1.000-an per buahnya. Lalu, untuk surabi yang unik-unik paling hanya dihargai sampai Rp 20.000-an saja. 

Anda bisa menemukan banyak sekali tempat makan/kafe/restoran surabi yang enak dan unik di Bandung. Beberapa kedai yang terkenal adalah Surabi Enhaii, Surabi Gaul Bandung, Surabi Imut, Radja Surabi, dan masih banyak lagi kedai surabi enak lainnya jika Anda berkunjung ke Kota Kembang ini. Yuk, makan surabi! 


2. Kue Cubit

Kue Cubit merupakan jajanan khas Bandung yang sedang ngehits selanjutnya pada tahun 2016 ini. Nama kue cubit diambil dari cara mengangkatnya. Kue imut ini kalau sudah matang diambilnya dengan cara di’cubit’ menggunakan alat khusus. Kue cubit yang dulu hanya merupakan jajanan khas Bandung yang biasa saja. Biasanya penjajak kue cubit akan mudah ditemukan di area taman kanak-kanak atau sekolah dasar, karena biasanya anak-anak kecil yang suka membeli kue ini. Tapi, sekarang ini sudah banyak kue cubit yang aneh-aneh. 

Mungkin bisa dibilang kalau tren kue cubit kekinian dimulai dari kue cubit rasa greentea. Semenjak kue cubit greentea naik daun, bermunculan pula kue cubit rasa lainnya seperti rasa red velvet, taro, Oreo, Toblerone, dan masih banyak lagi rasa yang unik-unik. Anda bisa menemukan kue cubit kekinian ini di Kue Cubit Cisangkuy, Kue Cubit Sumatera (belakang BIP), Kue Cubit Cimanuk (dekat Erha Clinic), Kue Cubit Hariang Banga (dekat Kupu Bistro). Dan, kalau Anda tidak sengaja lewat daerah kampus atau sekolahan, coba deh celingak-celinguk, siapa tahu ada mamang kue cubit sedang mangkal di sana! 


3. lidi lidian

Dulu sekali, lidi-lidian merupakan makanan ringan biasa yang hanya memiliki dua rasa, yaitu asin dan pedas. Namun, sekarang, sudah banyak sekali varian rasa dari jajanan khas Bandung ini. Ada lidi-lidian rasa keju, greentea, barbecue, pizza, dan masih banyak lagi. 

Bentuk lidi-lidian pun sudah tidak hanya yang lurus dan kurus saja, ada yang agak gemuk, ada yang keriting, macam-macam, pokoknya. Warnanya pun tidak hanya putih saja, sekarang bahkan ada yang menjual lidi rainbow yang satu paknya berisi lidi-lidian berwarna-warni seperti pelangi. 


4. Seblak

Siapa yang tidak tahu seblak? Jajanan khas Bandung ini sudah sangat terkenal hingga seluruh penjuru Indonesia. Walaupun sekarang sudah banyak yang menjual seblak di luar kota, kata orang-orang, tetap saja yang paling enak itu seblak Bandung. Seblak dulu hanyalah camilan yang biasa dibuat di rumah masing-masing. Cara membuatnya cukup mudah, hanya menumis bumbu bawang + kencur lalu dimasukkan kerupuk yang sudah direndam air. Tapi, sekarang ini seblak sudah banyak variannya. 

Tidak hanya kerupuk saja, sekarang sudah ada seblak ceker, seblak pasta, seblak tulang, seblak batagor, seblak suki, dan masih banyak lagi. Seblak dapat dinikmati garing (tanpa kuah) dan juga berkuah


5. Basreng 

Basreng merupakan singkatan dari Baso Goreng. Tapi, tidak sembarang baso yang bisa digoreng dan dijadikan basreng. Selama ini cuma baso ikan-lah yang jadi bahan utama untuk membuat basreng. Ada basreng basah dan ada juga basreng kering. Untuk basreng basah, teksturnya kenyal di dalam dan agak garing di luar. Lalu, untuk basreng kering, basonya digoreng cukup lama hingga benar-benar kering seperti kerupuk. Biasanya baso dipotong balok atau pipih lalu digoreng. 

Bumbu basreng pun bervariatif, ada bumbu asin, pedas, pizza, bbq, jagung bakar, hingga dibuat menjadi seblak dan karedok. Biasanya basreng yang seperti ini bisa Anda dapatkan di warung atau kedai penjual basreng atau seblak. Tapi, kalau Anda mau yang praktis dan bisa dimakan kapan saja, belilah basreng kemasan. Sejak dulu basreng kering sudah menjadi oleh-oleh khas Bandung yang selalu dinanti orang-orang. 

Basreng dapat dijadikan oleh-oleh dan camilan jangka panjang yang bisa disimpan jika belum habis. Varian rasanya ada banyak sekali, mulai dari original, pedas, keju, bbq, pizza, kurang lebih sama dengan basreng yang digoreng dadakan. Tapi, rasa yang paling difavoritkan tentu saja basreng pedas. Basreng kering dapat Anda temukan di toko oleh-oleh khas Bandung, Anda bisa membelinya per-ons hingga kiloan. Atau, kalau Anda mau lebih praktis lagi, Anda bisa menemukan basreng kemasan yang sudah dipasarkan secara komersial di mini market dan super market, contohnya seperti Basreng Ma’icih. 


6. Martabak

Martabak merupakan jajanan khas Bandung yang bermunculan saat sore hingga malam hari. Martabak cocok untuk Anda yang demen makan malam atau tiba-tiba terserang lapar pada malam hari. Ada dua jenis martabak di Bandung, yaitu martabak manis dan martabak asin. 

Dulu martabak manis hanya ada pilihan rasa biasa, seperti keju, kacang, cokelat/meses, pisang, kismis, dan ketan hitam. Sekarang, wah, sudah tidak bisa disebutkan satu-satu lagi pilihan rasanya. Ada martabak dengan topping Toblerone, Silverqueen, KitKat, Oreo, Nutella, dan masih banyak lagi. Bahkan, bahan adonannya pun tidak selalu seperti martabak pada umumnya, seperti martabak bolu dan martabak brownies. 

Lalu, untuk martabak asin, sekarang Anda bisa memilih isian yang lebih bervariatif. Jika dulu martabak asin hanya tersedia dua pilihan, yaitu telur ayam dan telur bebek, sekarang yang membuat para pembeli kebingungan adalah memilih isiannya. Tidak hanya daging cincang, sekarang ada topping tuna, ayam, bahkan sekarang sedang ngehits sekali martabak dengan topping melted cheese.  


7. Bandros

Bandros merupakan jajanan khas Bandung yang kembali naik daun. Bandros yang dulu bukanlah bandros yang sekarang~ Dulu bandros hanya berupa adonan tepung beras dan kelapa parut saja, tanpa topping atau isian apa pun lagi. Tapi, sekarang bandros sudah memiliki varian rasa yang unik. 

Bahkan, sudah ada yang menjual bandros asin dan bandros manis, nama kedainya adalah Hebab Bandros. Wah, jadi seperti martabak saja, ya? Di Hebab Bandros tersedia bandros manis dengan rasa unik seperti rasa keju cokelat dan pisang susu. Lalu, untuk bandros asin ada isian kornet, telur, oncom, ayam, dan masih banyak lagi. Hebab Bandros berlokasi di Jalan Japati (seberang Telkom). Ini dia akun sosial medianya: Twitter @bandroshebab. 


8. Gehu Pedas 

Gehu merupakan singkatan dari “Tauge di dalam Tahu”. Gehu pada zaman dahulu hanyalah gorengan biasa yang dapat Anda temui di setiap pedagang gorengan, baik yang di gerobak, warung hingga yang di kedai makan. Tapi, sekarang sudah ada inovasi baru dari gehu, yaitu gehu pedas. Bedanya gehu pedas dengan gehu biasa tentu saja dari rasanya yang semuanya pedas, tidak ada rasa yang original/plain. Sekali gigit saja, rasa pedas langsung membuat mulut Anda terbakar. 

Selain itu, isian gehu pun sudah beragam. Tidak hanya tauge, tapi ada juga gehu pedas dengan isian bihun dan ayam, bihun dan sapi, tauge dan sapi, dan masih banyak lagi. Anda bisa menemukan jajanan khas Bandung ini di Gehu Pedas Hot Jeletot atau carilah gerobak gehu pedas di dekat kampus atau sekolahan. 


9. Rujak Cireng 

Cireng adalah makanan yang terbuat dari sagu/aci, terkadang ditambah potongan kelapa, lalu digoreng. Makanya, makanan ini diberi nama Ci-Reng, yaitu singkatan dari aci digoreng. Mudah sekali sebenarnya kalau Anda mau membuat cireng sendiri di rumah. Tapi, untuk mendapatkan cita rasa cireng yang spesial memang agak sulit. Daripada susah-susah, lebih baik Anda langsung datang ke Bandung dan beli yang namanya rujak cireng. Rujak cireng adalah cireng yang dimakan dengan cara dicocol dengan bumbu rujak. 

Cirengnya pun berbeda dengan cireng biasa, cireng untuk rujak cireng terasa lebih krispi dan potongan kelapanya lebih besar, atau sering disebut juga sebagai cireng salju. Jika Anda tidak terlalu suka bumbu rujak yang cenderung pedas, ada juga kok yang menjual cireng salju saja (tanpa saus rujak). Tapi, cobain, deh rujak cireng. Dijamin Anda tidak akan menyesal mencicipi kudapan ini. Sensasi cireng yang kriuk-kriuk dan panas dicampur dengan bumbu cireng yang asam dan pedas terasa sangat luar biasa di mulut. Sekarang ini rujak cireng sudah dijual di mana-mana, mulai dari warung hingga kafe. Anda tidak akan kesulitan mencarinya di kota Bandung. 


10. Keripik Setan 

Keripik Setan atau Kripset masih menjadi incaran orang-orang, terutama penduduk luar kota Bandung. Kripset adalah sebutan untuk keripik singkong khas Bandung. Kenapa disebut setan? 

Karena rasa keripik singkong ini luar biasa pedas. Kripset mulai menjadi sangat terkenal hingga ke seluruh penjuru negeri ketika muncul per-level-an alias tingkat kepedasan yang bisa diatur di dunia kuliner. Biasanya kripset berlevel kelipatan ganjil 3, 5, lalu diakhiri dengan level 10. Semakin tinggi levelnya, semakin pedas pula kripset-nya. Sekarang ini penjual kripset dengan level kepedasan sudah ada banyak sekali. Sebut saja yang paling terkenal adalah Maicih, Karuhun, dan Kripset Riki asal Cimahi. 

Post a Comment

Previous Post Next Post